Mengenal lebih dekat rabat beton bersama Griya Bangun Indonesia. Dalam pembuatan bangunan, pondasi harus wajib dibangun secara kokoh agar bisa menahan beban secara maksimal dan tahan lama. Ada juga, salah satu yang digunakan dalam pembuatan pondasi adalah rabat beton yang dikenal juga dengan istilah lean concrete.
Nah, buat Anda yang saat ini sedang mempertimbangkan penggunaan rabat beton untuk keperluan proyek pembangunan atau konstruksi, Griya Bangun Indonesia punya beberapa informasi yang cukup Anda ketahui. Maka dari itu, sebelum menggunakan rabat beton, pastikan Anda artikel di bawah ini :
Pengertian Rabat Beton
Secara sederhana, bahwa rabat beton terdiri dari komposisi bahan campuran berupa pasir, semen, kerikil, serta air, di mana bahan tersebut diproses untuk menghasilkan suatu mutu beton. Secara umum, kandungan semen pada rabat beton kurang dari 10 % sehingga biasa disebut sebagai bahan dengan kekuatan yang rendah untuk difungsikan sebagai alternatif tanah yang dipadatkan.
Baca Juga : 5 Inspirasi Rumah Kaca Minimalis
Fungsi Rabat Beton
Fungsi utamanya rabat beton sebagai lapisan beton. Bahkan, pada proyek konstruksi, rabat beton kerap dipakai untuk pembangunan jalan karena mampu membantu menahan beban bergerak dari para pejalan kaki ataupun kendaraan yang melintas dengan mutu yang jauh lebih tinggi dari pada penggunaan rabat beton untuk alas pembangunan.
Ada juga , fungsi lain dari rabat beton di antaranya yaitu untuk menjaga permukaan jalan supaya tidak becek ketika saat hujan, mencegah kelembapan pada permukaan tanah, mencegah serangga agar tidak naik ke beton, menstabilkan kerataan permukaan beton, serta membantu ruang gerak para pekerja saat melakukan pembangunan sebuah proyek.
Kelebihan Rabat Beton
Untuk kebutuhan pengerasan suatu jalan, paving block sangat cocok digunakan karena dianggap bisa memberikan hasil akhir yang lebih rapi. Rabat beton juga memiliki berbagai keunggulan seperti membuat permukaan tanah menjadi lebih rata dan tidak membuat genangan air ketika saat hujan karena rqabat beton memiliki kemampuan daya serap yang cukup tinggi.
Selain itu, rabat beton juga mampu menghalangi bahan kimia yang ada pada tanah agar tidak merusak beton, mempermudah ketika saat proses pengecoran tanpa memengaruhi kualitas bangunan, dan mempermudah proses pembesian tulangan beton pada suatu bangunan, serta mempercepat para pekerja bangunan untuk membuat pondasi yang kokoh sehingga efektif menghemat budget.
Baca Juga : 5 Model Gapura Yang Unik
Kekurangan Rabat Beton
selain rabat beton memiliki banyak keunggulan, tapi rabat beton juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu Anda ketahui juga sebelum mengaplikasikannya. Kekurangan rabat beton yaitu, pada saat pembuatan rabat beton yang diperlukan formula campuran yang tepat agar hasilnya tidak kasar dan meminimalisir terjadinya retak.
Selain itu, ada juga kekurangan yang lain dari rabat beton yang terletak pada proses pengerjaan harus dilakukan dengan sekaligus agar lebih mudah menyatu dan tidak menimbulkan celah. Dalam pengerjaan rabat beton, pastikan saat musim kemarau karena jika terjadi hujan, maka mutu dari rabat beton akan berkurang dan membuat campuran material tidak akan tersusun dengan sempurna.
Pembuatan Rabat Beton
Terdiri dari sejumlah beberapa bahan, komposisi pembuatan rabat beton harus diatur secara presisi dan pas dengan perbandingan bahan 1:2:3, ada 5 cara pembuatan rabat beton dibawah ini :
- Untuk membuat campuran rabat beton secara umum diperlukan bahan semen 1, bahan pasir 2, kerikil 3, dan air sebanyak 0,5 porsi sehingga total 6,5 porsi.
- Berikutnya hitung bobot jenis beton. Sebagai contoh menggunakan bobot 2,325 kg/m3.
- berikutnya hitung berat masing-masing bahan dengan contoh perhitungan untuk semen: (1:6,5) x 2.325 kg/m3 = 357,69 kg.
- Berikutnya bahan dasar beton yang telah dikalibrasi sebelumnya dicampurkan pada mixer atau batch plant.
- Yang terakhir jika sudah tercampur, basahi dan padatkan dulu permukaan tanah di bawahnya baru pindahkan dan pasang di lokasi pembetonan yang telah ditetapkan