Ciri-Ciri Pondasi Kuat Untuk Rumah Tahan Gempa

Ciri-ciri pondasi kuat

ciri-ciri pondasi yang kuat tahan gempa versi griya bangun indonesia

Membangun rumah yang kuat dan tahan gempa merupakan pujaan setiap orang. Karena membuat umur rumah menjadi panjang dan jarang di lakukan renovasi besar. Selain itu, membuat pemilik rumah makin nyaman dan betah tinggal di dalam rumah. Proses pengerjaan untuk membangun rumah yang kuat dan tahan gempa memang membutuhkan dana ekstra. Tapi terbayarkan dengan kenyamanan dan keamanan yang di tawarkan.

Tapi tahukah anda syarat untuk membangun rumah yang kuat dan tahan gempa?

Pada artikel sebelumnya tentang ciri-ciri rumah kuat tahan gempa telah kami sebutkan bahwa salah satunya dalah pondasi yang kuat. Mengapa struktur pondasi menjadi penting? Karena pondasi lah yang akan menjadi penyangga beban rumah. Semakin tinggi konstruksi bangunan rumah, misal 3-4 lantai beban yang ditanggung oleh pondasi semakin berat. Oleh karena itu, membuat pondasi yang kuat adalah salah satu kunci kesuksesan untuk membangun rumah kuat dan tahan gempa.

Lalu bagaiamana cara membuat pondasi yang baik dan kuat?

  1. Bangun di atas tanah yang baik. Maksudnya adalah jangan asal-asalan membangun pondasi, pertimbangkan jenis tanah dan kandungan yang ada. Untuk membangun pondasi yang kuat anda harus memilih tanah yang keras dan mengandung kerikil. Anda dapat mengukur luas tanah terlebih dahulu kemudian ditentukan berapa luas untuk membangun pondasinya.
  2. Pilih Jenis pondasi yang baik. Terdapat beberapa jenis pondasi yang biasanya di kerjakan oleh kontraktor. Untuk jenis mana yang dipilih oleh kontraktor biasanya tergantung dari jenis tanah dan anggaran yang dimiliki. Jadi, untuk membuat pondasi yang kuat dan tahan gempa juga tergantung dari jenis tanah dan anggaran yang dimiliki.
Jenis-jenis pondasi rumah yang perlu anda ketahui :

1. Pondasi tipe dangkal. Sesusai namanya, tipe ini biasanya memiliki kedalaman tidak lebih dari 3 meter. Namun Pondasi tipe ini biasanya dibangun pada permukaan tanah yang kuat. Pondasi tipe dangkal memiliki beberapa jenis pondasi yang berbeda dalam pengerjaanya, yaitu :

a. Pondasi Tapak. Biasanya dipakai untuk mendukung titik beban tunggal pada proyek pengerjaan rumah. Misal, rumah 1 lantai dll.

b. Pondasi Jalur. Jenis pondasi ini dipakai untuk bangunan dengan beban yang memanjang namun tidak terlalu tinggi. Misal, pabrik, gor, dll.

c. Pondasi bentuk rakit. Fondasi rakit atau (raft foundations) biasanya digunakan untuk menampung beban di area yang luas agar lebih menyebar.

2. Pondasi tipe dalam. Memiliki kedalaman pondasi lebih dari 3 meter. Tujuannya adalah untuk menampun beban berat dari bangunan dan antar tiang yang jaraknya kurang lebih 6 meter. Jenis ini biasanya dibuat untuk jenis rumah dan bangunan yang besar. Pondasi tipe dalam memiliki beberapa jenis, antaranya :

a. Pondasi Tiang Pancang. Jenis ini biasanya terbuat dari beton dan langsung ditancapkan pada tanah. Artinya tidak perlu mengaduk adonan lagi, karena  langsung ditancapkan.

b. Pondai Bor Pile. Biasanya fondasi Caissons dibangun di kedalaman permukaan tanah yang dibutuhkan dengan melalui pengeboran atau pengerukan tanah.

 

Saya Suka, Saya Ingin Share Artikel Ini